Minggu, 14 Februari 2010

CIRCULAR THINKING IN WOUND CARE



Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN

Circular thinking in wound care atau berpikir melingkar dalam perawatan luka merupakan sesuatu yang menarik bagi saya untuk diposting di blog ini. Ceritanya berawal pada maret 2008 dimana seorang teman meminta tolong kepada saya untuk merawat keluarganya akibat tersengat listrik tegangan tinggi saat mengambil pakaian di teras ruko lantai III.

Satu tahun sudah korban terbaring di rumah, kedatangan saya disambut puluhan botol 'Rivanol' di dinding kamar. Pandangan mata pasien sayu seakan pasrah menghadapi lukanya yang tak kunjung sembuh padahal usianya masih sangat muda 25 tahun!.

Pengkajian Luka saya mulai dengan melihat lukanya dari atas dan dari samping (sejajar mata). Ternyata masalahnya adalah hypergranulasi dengan ciri khas jaringan granulasi mudah berdarah. untung ada sedikit alginate sehingga bisa sedikit mengontrol perdarahan. Tujuan pertama kontrol perdarahan bisa tercapai.

Kunjungan kedua, ternyata eksudatnya mulai 'show of force' menyambut kedatangan saya mungkin terpancing karena penggunaan foam sebagai secondary dressing, pasien panik, keluarga kecewa dengan saya (karena bertambah buruk), namun saya mencoba tenang.

Dari bekas balutan lama terlihat dan tercium adanya tanda2 infeksi. Kontrol infeksi, reduce bacterial load dan increase host immune, menjadi tujuan perawatan saya yang ke dua. Persoalan eksudat makin banyak keluar makin baik, walaupun reputasi saya di depan pasien dan keluarga menurun hehehe....


Dibutuhkan waktu enam hari sehingga tanda-tanda infeksi bisa berkurang, manajemen eksudat menjadi tujuan selanjutnya. Luasnya luka pada dada dan abdomen tidak sebanding dengan persediaan foam saya, softeks (pembalut wanita) menjadi alternatif terbaik, walaupun aneh di mata pasien dan keluarga...

Alhamdullillah dua minggu setelah dirawat luka sudah mulai membaik, sisa mengontrol hypergranulasi secara mekanik dengan menggunakan balut tekan. Dua bulan sejak perawatan epitelisasi sudah mencapai 75 %.

Kasus ini memberikan pembelajaran berharga, bagaimana kita harus memahami masalah luka serta apa kebutuhannya. masalah-masalah yang muncul pada luka seperti hypergranulasi, infeksi lokal, perdarahan, eksudat merupakan tujuan-tujuan antara yang akan mengantarkan kita ke tujuan akhir yaitu wound healing. Circular thinking atau berpikir melingkar akan membuat perawatan luka kita menjadi lebih bermakna, tidak hanya sekedar mengganti perban.

Tidak ada komentar: