Istilah “Gagal Jantung” dan “Gagal Ginjal” tidak asing lagi di telinga kita sebagai praktisi di bidang kesehatan. Tapi pernahkan kita mendengar istilah “Gagal Kulit”?. Ya…”Gagal Kulit” atau “Skin Failure” merupakan istilah yang relatif baru dan masih terasa asing di telinga kita. Hal ini disebabkan kita jarang memandang kulit sebagai sebuah organ dan bagian integral dari system tubuh.
Padahal kulit merupakan system organ tubuh yang terbesar yang sangat beresiko untuk mengalami kerusakan baik akibat injury eksternal maupun injury internal. Seperti halnya miokardium, dapat mengalami ischemic hinggal infark akibat gangguan suplay oksigen. Kulit dapat mengalami kerusakan hingga kematian akibat gangguan suplay oksigen seperti adanya peningkatan interface pressure lebih dari 32 mmHg dapat menyebabkan decubitus.
Sayangnya, berdasarkan hasil kongres organ-organ internal tubuh kita yang dihadiri oleh Jantung, ginjal, hati, kulit. Sayangnya kulit kaki tidak dapat hadir karena mengalami leg ulcer, kulit bokong pun tidak bisa datang karena mengalami decubitus, apalagi kulit tangan baru saja kena luka bakar akiabt ledakan tabung gas 3 Kg, hehehe…
Kongres dipimpin oleh Mr. Otak dan menyepakati sebuah consensus yang berbunyi “Kepada seluruh organ-organ tubuh dengan ini dinyatakan bahwa apabila terjadi gangguan hemodinamik dalam bentuk apapun, maka suplay darah harus diutamakan ke otak, hati, dan ginjal” Kulit walaupun sebagai organ yang terbesar dan terluas namun memiliki suara minoritas akhirnya kalah. Oleh karena itu sejak saat itulah manakala terjadi ggn sirkulasi darah seperti penurunan cardiac output maka alirah darah ke kulit akan dikurangi karena dianggap organ yang ‘tidak penting”!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar