Kamis, 08 Mei 2014

NES AYO KULIAH DI JEPANG

SUSAHNYA DAPAT MAKANAN HALAL

Pernah dengar kata 'bento'? yang jelas bukan judul lagu populer  bang Iwan Fals. Bento adalah bekal makan siang yang menjadi bawaan wajib anak-anak sekolah di Jepang, termasuk saya.

Kemasan bento Jepang sangat terkenal dan memang sengaja dimuat menarik untuk meningkatkan nafsu makan anak. Silahkan tanya mas Gogeel, sahabat bisa menemukan desain Hello Kitty, Mario Bross, Obama, Doraemon hingga stick Playstation.



Ini meja saya saat party, diberi tanda khusus agar tidak bercampur dengan non halal food

Sayangnya sebagai mahasiswa muslim mendapatkan makanan halal menjadi sebuah perjuangan (insya Allah bernilai ibadah) dan tantangan, terutama tantangan menahan hawa nafsu. Meski setiap kemasan makanan telah tertulis "content"nya tapi kendala bahasa menjadi penyulit tersendiri.



Kanji utama yang mesti dihafal adalah 豚肉 (buta niku = daging babi), 酒 (sake = alkohol), dll. Namun alhamdulillah dua tahun terakhir konsumen muslim sudah mulai dillirik di Jepang. Berbagai restoran dan toko online sudah menyiapkan makanan halal.


880 yen, salad, nasi, roti, sayur, kare ayam, kare jamur


Di Kanazawa salah satu yang menjadi favorit mahasiswa adalah Indoya (Toko India), selain halal toko ini juga menawarkan paket "Tabehodai" atau makan sepuasnya cukup dengan membayar 880 yen. 





Favorit kedua adalah "Kaiten Sushi" atau warung sushi dengan  konsep "Round Table" mengitari meja pengunjung. Cuma warung ini bukan hanya favorit bagi mahasiswa  Indonesia tapi juga bagi warga Jepang, jadi harus rela antri hingga satu jam sebelum mendapatkan kursi.


Yaa...biar bagaimanapun masih enak dikampung sendiri, tinggal duduk di teras penjual yang datang menghampiri. bedanya cuma, kalau di Indonesia makanan halal mudah dapatnya, tapi makanan  sehat susah didapat. Sebaliknya di Jepang makanan sehat mudah di dapat tapi makanan halal susah dapatnya.

Morino Sato
Selfnote habis "Tabehodai"

Tidak ada komentar: