Luka kaki diabetes adalah salah satu luka kronis yang paling sering ditemui di klinis, baik di rumah sakit maupun di home care setting. Prevalensi luka kaki diabetik di Indonesia dilaporkan sebesar 12 % di rumah sakit (Saldy Yusuf, et al 2014) dan 26 % di home care setting (Saldy Yusuf, et al 2013).
Sayangnya selain membutuhkan waktu perawatan yang lama, luka kaki diabetik juga menyerap biaya perawatan yang tidak sedikit.
Hasil studi kami Di Griya Afiat Makassar dalam tiga tahun terakhir, 56 % biaya perawatan luka kaki diabetik untuk biaya 'dressing', disusul biaya perawatan 30.6 % dan biaya bahan habis pakai 13.2 %.
Oleh karena itu pemilihan balutan yang tepat menjadi elemen esensial dalam mengefektifkan biaya perawatan. Pemilihan balutan harus bijak beriorienasi kepada "kebutuhan luka" dan "kemampuan pasien".
Oleh karena itu pemilihan balutan yang tepat menjadi elemen esensial dalam mengefektifkan biaya perawatan. Pemilihan balutan harus bijak beriorienasi kepada "kebutuhan luka" dan "kemampuan pasien".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar