Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN
Luka necrotic merupakan fase tenang dari luka, namun luka nekrotik menjadi suatu masalah bukan hanya karena jaringannya sudah mati dan irreversible akan tetapi karena:
1.Jaringan necrotic sebagai “devitalized tissue” merupakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme pada luka.
2.Jaringan necrotic menyebabkan bantalan luka sulit untuk dilihat.
Ada beberapa jenis debridement yaitu:
- Conservatice Surgical Wound Debridement (CSWD).
- Merupakan tindakan pembedahan konservatif dibawah anastesi untuk mengangkat jaringan necrotic.
- Autolytic Debridement, contohnya, dengan menggunakan Hydrogel.
- Mechanical Debridement, contohnya, dengan menggunakan kasa basah-kering (wet to dry gauze).
- Enzymatic Debridement, contohnya, dengan menggunakan enzyme papain urea, kolagenase, dll.
- Biosurgical Debridement, contohnya dengan menggunakan Maggot/Larva/Belatung.
Adapun indikasi untuk menghentikan tindakan debridement yaitu:
1.Luka berdarah.
2.Pasien mengeluh nyeri.
3.Bantalan luka telah terlihat.
Untuk melakukan debridement dibutuhkan keterampilan khusus, antara lain:
- Keterampilan klinis untuk mengambil keputusan kapan debridement dimulai dan kapan debridement diakhiri.
- Memilih jenis debridement yang akan dilakukan.
- Keterampilan motorik kasar dan motorik halus.
1 komentar:
ada tidak protokol debridement? ditunggu ya postingannya...
Posting Komentar