Jumat, 29 Oktober 2010

KARAKTERISTIK EKSUDAT

Pada postingan sebelumnya kita telah mendiskusikan bahwa balutan lama jangan lansung dibuang. Sebab keberadaan eksudat bisa menjadi sumber informasi mengenai proses penyembuhan luka dan efektifitas perawatan luka yang telah diberikan.

Eksudat dapat dibaca melalui warna, konsistensi dan bau. tabel berikut menunjukkan interpretasi dari karakteristik eksudat.



WARNA EKSUDAT
Karakteristik
Kemungkinan Penyebab
Jernih, kuning jernih.

Serous exudate, sering dianggap sebagai eksudat normal, namun kadang-kadang dapat berhubungan dengan infeksi bakteri (staphylococcus aureus) atau adanya cairan dari tractus urinarius atau fistula limfatik.
Berkabut, seperti susu atau krim
Cloudy, milky or creamy
Dapat mengindikasikan keberadaan fibrin (respon inflamasi) atau infkesi (eksudat yang purulent yang mengandung leukosit dan bakteri).
Pink atau merah

Berhubungan dengan keberadaan eritrosit dan mengindikasikan adanya kerusakan kapiler (sanguineous or haemorrhagic exudate).
Hijau

Dapat mengindikasikan adanya infeksi bakteri, seperti; Pseudomonas aeruginosa.
Kuning atau coklat

Dapat mengindikasikan keberadaan slough atau substansi yang berasal dari fistula gastrointestinal atau urinary.
Abu-abu atau biru

Berhubungan dengan penggunaan balutan yang mengandung silver.
KONSISTENSI EKSUDAT
Karakteristik
Kemungkinan Penyebab
Kental (High viscosity)
High viscosity
(thick, sometimes sticky)
Tinggi kandungan protein, berhubungan dengan
  • Infeksi.
  • Proses inflamasi
  • Material nekrotik.
  • Fistula enteric.
  • Residu dari beberapa jenis balutan atau topical terapi.
Encer (Low viscosity).
Low viscosity (thin, ‘runny’)
Rendah kandungan protein, berhubungan dengan:
  • Penyakit vena atau penyakit jantung congestif.
  • Malnutrisi.
  •  Urinary, limfatik, atau fistula pada persendian.
BAU EKSUDAT
Karakteristik
Kemungkinan Penyebab
Bau tidak sedap
  • Pertumbuhan bakteri atau infeksi.
  • Nekrotik jaringan.
  • Fistula atau sinus enteric atau urinary.
**NB Beberapa balutan seperti hydrocolloid dapat menghasilkan bau.



Dibutuhkan empati yang mendalam bagi perawat, agar bisa memahami pesan yang disampaikan oleh eksudat.

References:
1.        World Union of Wound Healing Societies (WUWHS). Principles of best practice: Wound exudate and the role of dressing. A consensus document.London: MEP Ltd. 2007

1 komentar:

Sanco Irianto A, S.Kep.Ns mengatakan...

salam jumpa bang...! Blog Portal Ilmu Luka Indonesia sy review di Blog-ku sebagai Blog Keperawatan yang direkomendasikan.
Silahkan di liat bang...