Ischemic, nekrosis jaringan, dan kekurangan nutrisi merupakan beberapa faktor yang dapat menurunkan kemampuan sistem imun dan mengurangi efektifitas antibiotik yang pada akhirnya akan mendukung berkembangnya biofilm pada luka.
Prinsip wound bed prearation dapat digunakan sebagai strategi untuk mengatasi biofilm pada luka kronis. Pada dasarnya tujuan perawatan pada luka dengan biofilm adalah:
a. Mengurangi jumlah biofilms.
b. Mencegah terbentuknya biofilm yang baru.
Pendekatan ini biasa juga disebut ‘biofilm-based wound care’.
Bagaimana Jumlah Biofilm Dikurangi?
Penelitian menunjukkan bahwa debridement atau irigasi luka yang adekuat merupakan metode yang tepat untuk mengurangi jumlah bakteri. Debridement memungkinkan pelepasan jaringan nekrotik dan jaringan terkontaminasi lainnya dari dasar luka sehingga memungkinkan proses penyembuhan luka. Sharp debridement dan tekhnik pencucian luka seperti irigasi luka merupakan modalitas intervensi yang bisa menjadi pilihan. Namun dalam memilih metode yang tepat tentunya dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan dan kompetensi perawat dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan dan pertimbangan etis. Sebagian besar penelitian menggunakan sharp debridemen dan ulstrasonic debridement namun karena sulitnya untuk melihat biofilm secra visual maka manfaaat debridement dan metode debridement yang terbaik belum diketahui secara jelas
Frekuensi debridement/pencucian luka
Hingga saat ini tidak ada tekhnik debridement atau pencucian luka yang bisa melepaskan biofilm hingga bersih secara tuntas dengan demikian bakteri atau biofilm yang tersisa memiliki potensi untuk berkembang menjadi biofilm baru yang matur hanya dalam beberapa hari. Oleh karena itu sangat dianjurkan melakukan debridement secara berkala. Sebuah studi pada pasien dengan critical limb ischemia menunjukkan bahwa debridement efektif bila dilakukan setiap minggu.
Beberapa produk juga dipercaya mampu melepaskan bakteri dan debris serta biofilm. Perkembangan teknologi terkini juga menjanjikan seperti kandungan surfactant pada polyhexamethylene biguanide (polyhexanide or PHMB) yang merupakan formula pada pencuci luka (seperti; ProntosanR).
Apabila proses penyembuhan luka tidak mengalami kemajuan meskipun telah dilakukan debridement secara berkala maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan tindakan yang lebih agresif dengan konsultasi ke spesialis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar