Biofilm Streptococcus |
Biofilm merupakan kompleks komunitas mikroba yang mengandung bakteri dan jamur. Mikroorganisme mensintesis dan mensekresikan selaput pelindung yang tersusun dari matriks polisakarida dan melindungi mikroorganisme dari serangan eksternal.
Biofilm melindungi Bakteri
Secara menakjubkan biofilm meningkatkan toleransi mikroorganisme terhadap sistem imunitas, antimikroba, dan lingkungan yang tidak kondusif bagi mikroorganisme pada luka. Mekanisme kedua adalah keberadaan ekstraseluler polymeric substance (EPS) yang menjadi barrier pelindung terhadap molekul yang lebih besar seperti antibodi dan sel-sel antiinflamasi lainnya sehingga tidak bisa melakukan penetrasi ke dalam selaput biofilm. Karakteristik unik lain yang dimiliki oleh polymicrobial biofilms yaitu fungsi protektif yang bisa digunakan oleh spesies bakteri lainnya dengan demikian mereka saling melindungi satu sama lain. Sebagai contoh, bakteri yang resisten dapat mensekresikan enzyme protektif yang juga melindungi spesies mikroba lainnya yang tidak resisten melalui transfer gen satu sama lain meskipun dengan spesies yang berbeda. Dengan kata lain antara mikrorganisme dengan spesies yang berbeda bisa saling bertukar informasi dan saling melindungi satu sama lain.
Biofilm memperpanjang proses inflamasi, menunda proses penyembuhan
Keberadaan biofilm menstimulasi dan memperpanjang respons inflamasi sebagai usaha natural dari tubuh untuk melepaskan biofilm dari dasar luka. Respon ini mengakibatkan melimpahnya neutrofil dan makrofag di sekeliling biofilm. Sel-sel anti inflamasi selanjutnya mensekresi reactive oxygen species (ROS) dan protease (MMPs dan elastase) dalam jumlah yang banyak. Protease sebenarnya berfungsi untuk melepaskan ikatan biofilm terhadap dasar luka namun pada saat yang sama ROS dan protease juga merusak jaringan yang sehat dan normal, protein dan sel-sel imun lainnya yang pada akhirnya berdampak pada hambatan proses penyembuhan.
Respon inflamasi kronis tidak selalu berhasil melepaskan biofilm, sebaliknya inflamasi yang memanjang akan meningkatkan produksi eksudat yang menjadi sumber nutrisi yang memperpanjang eksistensi biofilm.
Beberapa kondisi umum yang mengganggu sistem imun atau yang mengurangi efektifitas antibiotik cenderung untuk mendukung berkembangnya biofilm pada luka. Diantaranya; ischemic atau nekrosis jaringan, kekurangan nutrisi, atau komorbiditas lainnya yang mengganggu fungsi imunitas. Kemampuan mikroorganisme membentuk sistem pertahanan melalui biofilm adalah fakta maha sempurnanya ciptaan Allah SWT, biofilm yang tidak pernah sekolah apalagi kuliah mampu membuat pusing tujuh keliling wound care specialist.
Translated from: Phillips PL, Wolcott RD, Fletcher J, Schultz GS. Biofilms Made Easy. Wounds International 2010; 1(3): Available from http://www.woundsinternational.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar