DECUBITUS, PERMASALAHAN DIMULAI DISINI
Saldy Yusuf, S.Kep.Ns.ETN.
Permasalahan seputar dekubitus tidak hanya berkaitan dengan tingginya angka morbiditas, mortalitas dan biaya yang membebani institusi pelayanan kesehatan tapi juga tingginya insidens dan prevalensi decubitus. Bahkan dalam 25 tahun terakhir insidens dan prevalensi dekubitus relatif stagnan, hal ini menunjukkan bahwa modalitas pencegahan sejauh ini belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Setidaknya tercatat lebih dari 200 faktor resiko yang berkontibusi dalam perkembangan luka decubitus dan pressure merupakan faktor yang dianggap paling berperan. Landis (1930) menemukan bahwa tekanan sebesar 32 mmHg dapat menyebabkan sumbatan total pembuluh darah, sayangnya angka ini sering digunakan sebagai nilai acuan untuk perkembangan luka decubitus. Hal ini tentunya sangat keliru sebab sebab angka ini berasal dari riset yang dilakukan pada kapiler jari-jari yang secara anatomis jelas berbeda dengan daerah sacrum ataupun daerah beresiko lainnya. Fakta lain yang menarik adalah bahwa dibutuhkan tekanan yang sangat tinggi untuk menyebabkan decubitus, sebaliknya tekanan sebesar 50 mmHg bila berasosiasi dengan friction sudah cukup untuk menyebabkan dekubitus Adapun coefficient of friction (CoF) sangat dipengaruhi oleh kelebihan kelembaban antara pasien dan permukaan tempat tidur...
...coming soon at Jurnal Luka Indonesia, edisi Maret 2011...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar