Senin, 28 Februari 2011

REVIEW: JURNAL LUKA INDONESIA

EFEK TEKANAN TERHADAP KEMATIAN 
JARINGAN SELULER 

Saldy Yusuf, S.Kep,Ns.ETN


…If he has a bed sore, its generally the fault not of the desease, but of nursing…
(Nightingale, 1859)
Pressure ulcer atau dekubitus hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan global baik di negara maju maupun di negara berkembang. Decubitus tidak hanya memberikan implikasi negatif terhadap fisik, psikologis, dan fungsi sosial namun juga mempengaruhi termasuk kualitas hidup pasien (quality of life)1,2,3. Hal ini sebagai akibat dari nyeri, bau dan kebocoran balutan. Selain itu tingginya insidens decubitus pada unit pelayanan kesehatan dapat dijadikan indikator kualitas perawatan yang diberikan (quality of care).

Permasalahan yang berkaitan dengan decubitus tidak hanya berdampak pada pasien, namun juga membebani institusi pelayanan kesehatan dan pemerintah sebagai akibat dari tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pencegahan dan perawatan. Di Belanda biaya yang harus dikeluarkan untuk decubitus sebesar $362 juta hingga $2.8 milyar yang menyerap 1 % dari anggaran kesehatan nasional pertahun.  Sementara  di Inggris biaya yang dikeluarkan per tahun sebesar £1.4–£2.1 milyar atau menyerap 4 % dari anggaran kesehatan nasional Inggris.4  Adapun di Australia untuk perawatan decubitus derajat I selama 16 hari dan decubitus derajat 2 selama 40 hari masing-masing € 240 and € 680. Sayangnya di Indonesia belum ada data resmi mengenai biaya perawatan dan pencegahan decubitus. 
...coming soon at Jurnal Luka Indonesia, edisi Maret 2011...
 

Tidak ada komentar: