APA SIH KEUNTUNGAN DI RAWAT HOME CARE?

Pada saat browsing di PubMED untuk mencari Prevalence AND Risk factors AND Diabetic foot Ulcers, saya menemukan artikel diatas yang menarik untuk didiskusikan. Sebagaimana yang telah kita alami bersama, perkembangan perawatan luka di Indonesia sangat pesat dalam kurun 5 tahun terakhir yang berimplikasi pada munculnya praktek mandiri keperawatan termasuk Home care.

Secara klasik Home care sebenarnya sudah berjalan lama di Indonesia, atas permintaan pasien kepada perawat sebagai individu, belum terorganisir dalam tata manajerial baku. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pelayanan Home Care melengkapi gap pelayanan yang ada terutama pada kasus long term care seperti luka kaki diabetik.

Namun apa sih keuntungan dirawat home care?

Kita tidak perlu berspekulasi, tetapi secara umum perawatan home mengefisienkan waktu pasien, keluarga dan perawat serta mengefektifkan proses penyembuhan. Kalaupun proses penyembuhan belum tercapai atau sulit untuk tercapai (pada kasus paliatif misalnya), pasien telah mendapatkan kenyamanan yang jauh berbeda ketimbang harus baring terlentang sambil melihat langit-langit di kamar rumah sakit.

Resiko MRSA rendah pada Klinik Luka Diabetes

 
Penelitian diatas membandingkan resistensi MRSA antara klinik luka diabetes, Rumah Sakit, serta Propinsi. Penelitian ini retrospective selama 10 tahun dan menyimpulkan bahwa incidence MRSA pada diabetic foot clinic lebih rendah dibanding di Rumah Sakit atau di level propinsi.

Meski setting penelitian bukan di Indonesia, ini bisa menjadi gambaran bagi kita, bahwa sisi medical positif praktek home care adalah rendahnya resiko terpapar infeksi nosokomial, termasuk MRSA.

Wallahu a'lam
self note, habis kin youbi zemi

Source:

Lagacé-Wiens, P. R. S., Ormiston, D., Nicolle, L. E., Hilderman, T., & Embil, J. (2009). The diabetic foot clinic: not a significant source for acquisition of methicillin-resistant Staphylococcus aureus. American Journal of Infection Control, 37(7), 587–9. doi:10.1016/j.ajic.2008.11.006