Hingga tahun 1960-an, perawatan luka sangat sederhana hanya menutup dan “menyembunyikan”. Tahun 2002 Vincent Falanga memperkenalkan wound bed preparation sebagai manajemen untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan memfasilitasi efektifitas modalitas terapeutik lainnya.
Wound bed preparation merupakan pendekatan sistematis yang membantu mengidentifikasi dan mengkoreksi lingkungan molekuler untuk menstimulasi penyembuhan. Lebih dari itu, konsep wound bed preparation juga telah menjadi bahasa universal dalam perawatan luka diantara para praktisi dan expertise.
Implementasi konsep wound bed preparation pada luka kaki diabetik ditekankan pada upaya untuk melakukan debridement secara radikal dan berulang, inspeksi berkala dan kontrol bakteri serta memperhatikan moisture balance untuk mencegah maserasi. Sibbald, et al (2007) merekomendasikan penambahan oksigen balance dalam konsep wound bed preparation dengan pertimbangan bahwa oksigen memiliki peran vital dalam penyembuhan luka, seperti; sumber energi metabolisme, sisntesis kolagen, neovascularisasi, dan efek antimikroba.
1. Rekomendasi 1: Pengkajian
Pengkajian pasien secara umum sangat penting untuk mengevaluasi dan mengkoreksi penyebab kerusakan jaringan. Pengkajian hendaknya meliputi: A. penyakit sistemik dan pengobatan, B. Nutrisi, dan C. Perfusi jaringan dan oksigenisasi. Evidence Level I.
Prinsip:
Riwayat kesehatan umum termasuk riwayat pengobatan akan membantu mengidentifikasi dan mengkoreksi penyebab sistemik hambatan penyembuhan. Keberadaan penyakit primer atau penyakit sistemik serta pengobatan seperti immunosuppressive dan steroid sistemik akan mempengaruhi penyembuhan luka melalui perubahan fungsi imunitas, metabolisme, inflamasi, nutrisi, dan perfusi jaringan. Penyakit autoimun seperti rematid arthritis, vasculitis yang tidak terkontrol atau pyoderma gangrenosum, semuanya dapat menghambat proses penyembuhan sehingga membutuhkan steroid sistemik atau agen imunosuppresif sebelum penyembuhan lokal luka terjadi. Pasien yang akan menjali operasi juga mengalami hambatan penyembuhan luka seperti perokok.
2. Rekomendasi 2.
Inisial debridement dibutuhkan untuk melepaskan jaringan necrotic, kelebihan beban bakteri, dan sel-sel mati lainnya pada jaringan. Ada beberapa tekhnik debridement, namun sharp surgical debridement lebih direkomendasikan. Evidence Level I.
Prinsip:
Jaringan nekrotik, kelebihan beban jaringan, sel-sel tua, sel-sel debris dapat menghambat penyembuhan. Metode debridement yang dipilih bergantung pada status luka, kemampuan petugas, kondisi umum pasien, dan lisensi professional.
2 komentar:
salam kenal mas
salam kenal
Posting Komentar